Jumat, 18 November 2011



Pengaruh Positif Tertawa untuk Kesehatan
KESEHARIAN yang sibuk dengan kegiatan dan aktifitas sehari-hari yang terkadang membuat kita lupa untuk sekedar mengistirahatkan otak dan tegangan emosi yang terus terpacu sepanjang hari, membuat kita tak luput dari serangan 'stres'. Padahal terbukti, tingkat emosi dapat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan. Mendengar lelucon yang lucu, menonton acara televis yang menghibur dan ngobrol dengan teman terbukti dapat menurunkan tegangan emosi kita.
Tertawa merupakan salah satu bagian dari ekspresi emosi manusia. Terbukti, tertawa dapat menurunkan kadar emosi manusia. Maka dari itu, tertawa, apabila teratur dan tidak berlebihan dapat berpengaruh positif bagi kesehatan. Tertawa membuat kita menjadi lebih santai dan rileks sehingga kita bisa berpikir secara jernih dengan menggunakan akal sehat.
Menurut dr. W.M. Roan, seorang psikiater senior, tertawa merupakan pencerminan emosi manusia, yang merupakan bagian dari spektrum emosi yang meliputi kesedihan, kegembiraan, kekagetan ketakutan, cinta kasih, kebencian, dan kemarahan. Ekspresi diri tidak hanya berwujud gerakan, tetapi juga berupa berbagai reaksi emosional yang bermacam-macam itu.
Dampak tertawa bagi kesehatan ternyata sangat baik. Pengaruh positif tertawa ini dikisahkan oleh Norman Causins, seorang redaktur Saturday Review di AS, menderita penyakit aneh dan langka. Penderita penyakit ini bakal tersiksa dan merasakan sakit yang luar biasa, meskipun hanya menggerakkan sedikit bagian tubuhnya. Menurut dokter, kesembuhan bagi Norman sangat kecil, 1 : 500. Berbagai obat sudah dicoba, tetapi kesehatannya tak kunjung membaik.
Atas persetujuan dr. William Hitzig yang merawat Norman, ia menggantikan semua obat yang diminumnya dengan banyak tertawa plus mengkonsumsi vitamin C. Berbagai film komedi dia tonton, sehingga ia bisa tertawa. Pada hari kedelapan setelah menjalani terapi tersebut ia sudah bisa menggerakkan jempolnya tanpa rasa sakit. Juga tertawa selama 10 menit bisa membuat dia tidur pulas selama 2 jam. Akhirnya, penyakitnya berangsur sembuh, kemudian hilang sama sekali. Pengalamannya itu kemudian dibukukan dan An Anatomy of Illness.
Dr. Lee Berk, seorang imunolog dari Loma Linda University di California, AS, juga pernah berujar tentang tertawa, tertawa bisa mengurangi peredaran dua hormon dalam tubuh, yaitu efinefrin dan kortisol, yang bisa menghalangi proses penyembuhan penyakit. Dalam riset lain dr. Rosemary Cogan dari Texas Tech University menemukan bukti bahwa rasa nyeri atau sakit akan berkurang setelah tertawa. Tidak itu saja, kekebalan tubuh pun bisa meningkat.
Sumber : Suara Merdeka

Fakta Unik Tentang Tertawa

1.      Anak-anak tertawa lebih banyak daripada orang dewasa. Anak-anak tertawa 400 kali dalam sehari sedangkan orang dewasa hanya sekitar 15 kali.
2.      Lelucon membantu anak mengenal berbagai hal seperti hubungan sebab-akibat, perbendaharaan kata yang baru, etika sosial , dan lain-lain.
3.      Anak yang memiliki selera humor yang baik memiliki kemampuan beradaptasi yang baik dengan teman-teman sebayanya.
4.      Wanita tertawa 126% lebih banyak dari laki-laki
5.      Lelaki lebih mudah menjadi bahan tertawaan daripada perempuan (lebih banyak anak laki-laki menjadi bahan olok-olokan di sekolah daripada anak perempuan).
6.      Contagious Laughter : Kita lebih senang tertawa saat ada orang lain tertawa. Saat sendirian menonton komedi situasi di TV, kita turut tertawa ketika penonton di televisi tertawa. Hal ini disebabkan tawa adalah suatu bahasa yang universal, ekspresi emosi yang sulit untuk dipalsukan atau ditutup-tutupi.
7.      Tertawa mengaktifkan berbagai bagian di otak. Bagian otak yang bereaksi terhadap lelucon adalah medial ventral pefrontal cortex, dimana bagian ini turut berperan dalam perkembangan kognitif, kepribadian dan emosi.
8.      Semakin besar jumlah anggota kelompok dalam suatu situasi, semakin mudah untuk dibuat tertawa. Karenanya lelucon merupakan ice breaker yang paling efektif.
9.      Tertawa sama seperti berolahraga. Ketika anda tertawa, otot-otot wajah anda akan meregang, meningkatkan denyut nadi anda seperti sedang berolahraga dan juga memperlancar distribusi oksigen ke seluruh tubuh.
10.  Tertawa baik untuk kesehatan mental. Tertawa dapat melepaskan hormon endorfin yang akan membuat anda merasa baik. Endorfin memberikan rasa damai dan mengurangi kecemasan.
Sumber: berita unik.net- Okezone.com
Setelah mengerti fakta dan manfaatnya, maka tertawalah!!!...
PENELITI sudah membuktikan bahwa tertawa bagus untuk kesehatan. Tertawa bisa menghilangkan stres dan mencegah hampir 70 jenis penyakit. Karena itu, jika Anda ingin bebas dari penyakit, TERTAWALAH!
*      Tertawa selama 1menit sama dengan 10menit aerobik;10menit mengayuh sepeda.Sama-sama mengucurkan byk keringat karena merangsang jantung dan peredaran darah.Tertawa selama 20detik punya efek sama dengan 3menit mendayung dan jogging.
*      Sekitar 80otot digunakan ketika kita tertawa sempurna sampai terpingkal-pingkal.Usai tertawa,tekanan darah dan kekebalan tubuh meningkat.Endorphin sbg “Obat Penenang alami” yg diproduksi otak melahirkan rasa nyaman..

Hukum Tertawa Dalam Islam

Tertawa merupakan sifat dasar manusia sebagai karunia Allah SWt kepada manusia. Dalam QS. 53:43 di-firmankan :
“dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis,”
Kemudian disebutkan juga bahwa Al Qur’an memberikan arahan menyedikitkan tertawa dan memperbanyak menangis mengingat dahsyatnya kehidupan setelah mati. Dalam QS. 9:82 difirmakan juga :
“Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan.
A.Pengertian dan Jenis
Jenis-jenis dan tingkatan-tingkatan tertawa menurut kamus bahasa Arab.
a.       Tabassum (tersenyum)
Yaitu tingkatan dibawah tertawa dan merupakan tertawa yang paling baik.
b.      Tertawa terbahak-bahak (Antagha)
c.       Tertawa yang apabila ditampakkan berupa dengungan (Alkhanna wal khaniinan).
d.      Tertawa terbahak-bahak yang paling buruk (Thaikhun thaikhun).
e.       Tertawa yang melengking (Atthahthahatun)
f.       Tertawa yang lebih dari tersenyum (Alhanuufu). Sebagian orang Arab menkhusukan yang satu ini dengan tertawanya para wanita.
B.Hukum
Menurut Dr. Yusuf Qardhawi, “Sesungguhnya tertawa itu termasuk tabiat manusia. Binatang tidak dapat tertawa, karena tertawa itu datang setelah memahami dan mengetahui ucapan yang didengar atau sikap dari gerakan yang dilihat, sehingga ia tertawa karenanya.” Sesuai pendapat diatas, maka hukum tertawa adalah boleh.

C.Manfaat
a. Secara Kesehatan
·         Sama dengan olahraga (dr. William Foy - Menuai Kesehatan dan Hikmah dari Tertawa).
·         Mengurangi infeksi paru-paru (Tak mau hemat tertawa).
·         Mengurangi sakit jantung (Tak mau hemat tertawa).
·         Meningkatkan semangat dan kesehatan (Dr Joseph Mercola dan Rachel Droege – Duh Suamiku, Senyum Doong…).
·         Mengurangi dua hormon dalam tubuh yaitu eniferin dan kortisol, yang bisa menghalangi proses penyembuhan penyakit (Dr. Lee Berk – Menuai Kesehatan dan Hikmah dari Tertawa).
·         Mengurangi rasa nyeri atau sakit (dr. Rosmary Cogan - Menuai Kesehatan dan Hikmah dari Tertawa).
·         Obat awet muda (Prof. Dr. Lucille Namehow – Menangis dan Tertawa Sama Sehatnya).
b. Secara Psikologi
·         Mengurangi stress (Gaya Hidup - Tertawalah Selagi Bisa).
·         Meningkatkan kekebalan (dr. W.M. Roan - Gaya Hidup - Tertawalah Selagi Bisa).
·         Menurunkan tekanan darah tinggi (Gaya Hidup - Tertawalah Selagi Bisa).
·         Mencegah penyakit (dr. William Frey - Gaya Hidup - Tertawalah Selagi Bisa).
c. Secara Ibadah
·         Merupakan sedekah.
·         Memberi kesan berseri dan optimis.
·         Penawar bagi rohani, obat bagi jiwa dan ketenangan bagi sanubari yang lelah setelah berusaha dan bekerja (Syaikh A-idh al-Qarni).
·         Tanda kemurahan hati, isyarat bagi suatu temperamen yang mantap, tanda bagi murninya suatu tujuan (Syaikh A-idh al-Qarni).
·         Menunjukkan kebahagiaan

D.Tertawanya Rasulullah SAW
  • ·         Berupa senyuman yang menarik.
  • ·         Tidak tertawa, kecuali apabila berhubungan dengan kebenaran.
  • ·         Tidak berlebihan dalam tertawanya hingga tubuhnya bergoyang atau hingga tubuhnya miring atau hingga terlihatlah langit-langit mulut beliau.
  • ·         Bukan berupa hal yang sia-sia atau permainan semata atau hanya sekedar pengisi waktu lengang semata

E.Adab/Etika
  • ·         Meneladani Nabi dalam senyuman dan tawa beliau.
Dari Ka’ab bin Malik r.a, ia berkata: ”Rasululla apabila (ada sesuatu yang membuatnya) senang (maka) wajah beliau akan bersinar seolah-olah wajah beliau sepenggal rembulan.“ (HR Al-Bukhari kitab al-Maghaazi bab Hadiits Ka’ab bin Malik (no. 4418), al-Fat-h (VIII/142))

  • ·         Tidak tertawa untuk mengejek, mengolok, mencela dan sebagainya.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita lain (karena) boleh jadiwanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mnecela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiap yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim.” (QS. Al-Hujurat: 11)

  • ·         Tidak memperbanyak tertawa.

“Berhati-hatilah dengan tertawa, karena banyak tertawa akan mematikan hati.” (Hadits shahih, Shahiibul Jaami’ (no.7435))

  • ·         Tidak menjadikannya sebagai sebuah profesi.

”Celakalah bagi orang-orang yang bercakap-cakap dengan suatu perkataan untuk membuat sekelompok orang tertawa (dengan perkataan tersebut), sedang ia berbohong dalam percakapannya itu, celakalah baginya dan celakalah baginya.” (Hadits hasan, diriwayatkan oleh at-Tirmidzi kitab az-Zuhd bab Man Takallama bi Kalimatin Yudh-hiku bihan Naas (no. 2315), telah di hasankan oleh Syaikh al-Albani dengan nomor yang sama, terbitan Baitul Afkar ad-Dauliyah)

Dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi bahwa maknanya adalah apabila seseorang berbicara dengan suatu pembicaraan yang benar untuk membuat orang lain tertawa, hukumnya adalah boleh.
Al-Ghazali berkata, ”Jika demikian, haruslah sesuai dengan canda Rasulullah, tidak dilakukan kecuali dengan benar, tidak menyakiti hati dan tidak pula berlebih-lebihan.”
  • ·         Tidak berlebih-lebihan dalam tertawa dan terbahak-bahak dengan suara yang keras.
Aku tidak pernah melihat Rasulullah berlebih-lebihan ketika tertawa hingga terlihat langit-langit mulut beliau, sesungguhnya (tawa beliau) hanyalah senyum semata.” (HR. Al-Bukhari kitab al-Aadab bab at-Tabassum wadh Dhahik (no. 6092), al-Fat-h (X/617))
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, ”Yaitu, tidaklah aku melihat beliau berkumpul dalam hal tertawa, di mana beliau tertawa dengan sempurna dan suka akan hal tersebut secara keseluruhan.”
Dan masih banyak lagi hadist yang menceritakan kisah senyuman dan tertawa Rosululloh SAW.