Selasa, 31 Januari 2012

SIFAT-Q



Tipe Kolerik

berdasarkan teori gallen, Tipe kolerik adalah juga tipe terbuka tetapi biasanya tingkat keterbukaannya lebih rendah daripada tipe Sanguin yang super terbuka. Orang Kolerik adalah juga orang yang aktif, semangat pekerja keras, ambisius, motivator bagi orang lain. Karena sifatnya yang berkemauan keras mandiri dan berpendidikan keras, orang kolerik cenderung keras kepala. Kompromi merupakan hal yang sangat sulit bagi mereka kecuali kompromi itu bermanfaat bagi tujuan yang mereka miliki. Mereka mempunyai tujuan untuk segala sesuatu dari kesehatan jasmani sampai tingkah laku anak. Mereka adalah tipe yang suka mengambil alih , yang suka memerintah orang-orang lain disekeliling mereka, tidak peduli apakah ornag itu menyukainya atau tidak. Orang Kolerik tidak pernah untuk mencoba untuk tidak menguasai suatu situasi dan mereka hidup penuh dengan pertentangan. Bagian dari sifat dasar mereka yang belum berkembang adalah emosi mereka. Mendapatkan persetujuan dari mereka hampir merupakan hal yang tidak mungkin. Mencapai tujuan mereka adalah ambisi bagi orang Kolerik, dan beberapa orang Kolerik mendapatkan reputasi mereka dengan memperalat orang lain.
Seseorang yang kolerik adalah seseorang yang dikatakan berorientasi pada pekerjaan dan tugas, dia adalah seseorang yang mempunyai disiplin kerja yang sangat tinggi. Kelebihannya adalah dia bisa melaksanakan tugas dengan setia dan akan bertanggung jawab dengan tugas yang diembannya. Kelemahan orang yang berciri kolerik adalah kurangnya kemampuan untuk bisa merasakan perasaan orang lain (empati), belas kasihannya terhadap penderitaan orang lain juga agak minim, karena perasaannya kurang bermain.
Orang koleris seperti ini sering diidentifikasi sebagai “si pelaksana”.


golongan darah A


Karakter Orang Bergolongan Darah A
Orang dengan golongan darah A memiliki kekuatan karakter yang mengakar kuat yang akan membantu mereka untuk tetap tenang dalam krisis ketika semua orang panik menghadapi situasi serupa. Mereka cenderung menghindari konfrontasi, dan sesungguhnya kurang nyaman berada di antara orang banyak. Mereka biasanya pemalu dan terkadang suka mengasingkan diri. Mereka mencari keharmonisan dan sangat sopan, tetapi mereka sebenarnya tidak pernah benar-benar cocok dengan orang lain. Mereka sangat bertanggung jawab. Jika ada pekerjaan yang harus diselesaikan, mereka lebih suka mengerjakannya sendiri. Orang-orang dengan golongan darah ini selalu mengukir sukses dan sangat perfeksionis. Mereka juga sangat kreatif, dan paling artistik di antara semua golongan darah yang ada karena kesensitifan mereka.

Gaya Berkomunikasi dengan Orang Bergolongan Darah A

> Jangan mengangkat topik yang konfrontatif, misalnya, topik kontroversial karena mereka orang yang tidak suka membuat konfrontasi dengan lawan bicara.
> Gunakan kata-kata yang relatif sopan karena mereka sangat sensitif dan terkadang konservatif sehingga kata-kata yang tidak sesuai dengan standar kesopanan minimal akan dapat menyinggung mereka.
> Jika menjawab usahakan dengan lengkap dan bermakna karena mereka adalah orang yang sangat sempurna dan kurang menyukai hal yang setengah-setengah.
> Mintalah pandangan dan pendapat mereka karena mereka sangat kreatif untuk hal ini dan dengarkan dengan saksama ketika mereka menjelaskan.
> Jangan melebihi mereka saat menyampaikan sesuatu. Artinya, jangan sampai mereka merasa dilampaui dalam hal kepintaran dan pengalaman, misalnya.
> Hargai mereka dengan memuji seperlunya karena pujian yang berlebihan akan membuat mereka ragu dengan ketulusan si pemuji.

Sebagai tambahan, orang golongan darah A cenderung menyukai topik-topik yang bernuansa damai dan kooperatif. Mereka tidak menyukai topik yang berkaitan dengan sepak terjang atau kepribadian orang lain yang tidak ada parameter jelasnya. Mereka sangat sensitif, dalam arti setiap kata yang diterima oleh akal sehat mereka akan menjadi tolok ukur mereka terhadap orang yang diajak berkomunikasi. Untuk itu, lebih berhati-hatilah jika berhadapan dengan orang golongan darah A ini karena mereka sesungguhnya adalah pengamat yang luar biasa

GIZI BURUK


Gizi Buruk.
Gizi buruk adalah keadaan kekeurangan gizi yang disebabkan oleh kurangnya asupan energi dan protein dalam jangka waktu lama. Mayoritas penderita gizi buruk adalah anak - anak.






Faktor penyebab terjadinya gizi buruk antara lain adalah :


·                     penyapihan yang terlalu dini
·                     kurangnya sumber energi dan protein pada makanan
·                     anak yang asupan gizinya terganggu akibat penyakit bawaan 
·                     daya beli / ekonomi rendah
·                     lingkungan sekitar yang kurang baik
·                     pengetahuan gizi kurang
·                     prilaku kesehatan dan gizi orang tua kurang



Faktor - faktor di atas berdampak pada pertumbuhan badan dan mental anak terhambat hingga dewasa, sang anak mudah terserang penyakit hingga dapat menyebabkan kematian bila tidak dirawat secara intensif.

tipe gizi buruk, antara lain :

1.
 Marasmus : anak sangat kurus, wajah seperti orang tua, sering menagis / rewel, rambut tipis dan jarang, kusam, kulit keriput, iga gambang, perut cekung, dan wajah bulat sembab.

















2. Kawashiorkor : rewel, apatis, rambut tipis warna jagung dan mudah dicabut, kedua punggung kaki bengkak, bercak merah kehitaman di tungkai / bokong.
 
















Saat ini di Indonesia tercatat 35,7% anak - anak menderita gizi buruk, lebih tinggi daripada tahun 2010 lalu.
peran serta pemerintah Indonesia sangat dibutuhkan untuk menekan pertumbuhan kasus gizi buruk di indonesia, berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah, tapi mengapa kasus gizi buruk di indonesia terus meningkat??

untuk keterangan lengkap lihat disini

Jumat, 06 Januari 2012


1.      EXPORT DATA
Langkah-langkahnya yaitu:
a.       Jalankan program epidata
b.      Klik export data, pilih SPSS
c.       Maka akan muncul tampilan pemilihan data yang akan di export, pilih data yang akan di export, klik OK
d.      Proses export data sudah selesai, dan klik OK
e.       Tahap selanjutnya, menjalankan program SPSS  kemudian membuka  syntax hasil export data tadi.
f.       Klik run all pada jendela syntax. 


2.      CLEANING DATA
Batasannya adalah:
·         TB : 138.5-183.0
·         BB: 37.0 - 85.8
·         TD SISTOLIK : 80-200
·         TD DIASTOLIK : 60-150
·         Hb : 6.5 -16.5
·         Pernah : 1,2 (1=ya, 2= tidak)
·         Kerja :  1-6
·         Didik : 0.2.3.4
·         Fundus, ukur tb. Tensi, Tfe, tt : 0.1
·         Akseptor 1.2
·         Ksepsi : 1-5
·         Alsn: 1-4
·         Rencana : 1-5
PROSES:
Contoh      :  pendidikan
Analyze >>  deskriptive statistik >>  frequencies
*      
Akan muncul jendela frequencies dan pilih variabel pendidikan dengan nama field “didik” lalu klik ok.
Setelah itu akan muncul output daru frequensi pendidikan, lihat apakah ada missing atau data yang melenceng dari batas- batas yang telah ditentukan.

Untuk menemukan data yang missing itu bisa dilakukan dengan langkah berikut:
Data >> sort case




Lalu akan muncul jendela berikut:

Pilih variabel yang akan di-cleaning (pendidikan formal ibu) pilih ascending untuk mengurut dari atas, maka akan tampak record missing terletak pada urutan paling atas dan dessending urutan dari bawah.
HASIL :
Data awal sebanyak 16487 data setelah dilakukan pen-cleaning-an data akhir sebanyak 14960 data
3.      ANALISA UNIVARIAT
PROSES:
Analyze >>  deskriptive statistik >>  frequencies lalu akan muncul jendela frequencies lalu pilih variabel yang akan dianalisa (ex: pendidikan) >> klik statistik seperti gambar berikut:

Checklist yang ingin dilihat dari variabel tersebut, klik continue.
Jika  ingin membuat chart dari variabel tersebut, klik chart >> pilih jenis chart

Klik continue dan klik OK.
hasilnya akan nampak di output


4.      ANALISA BIVARIAT
7 Langkah ringkas analisis bivariate
  1. Identifikasi variabel dalam tujuan penelitian dan tentukan
  2. Identifikasi field dalam database
  3. Tentukan karakteristik field (K/N)
  4. Tentukan uji / analisis sementara
  5. Apabila terdapat variabel numeric   lakukan uji normality
  6. Rumuskan hipotesis pengujian, baca hasil dan interpretasikan hasil
  7. Bahas hasil
a.       Bandingkan dengan teori yang dipakai
b.      Bandingkan penelitian sejenis

1.      HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN
  1. Variabel
a. Indep à pendidikan
b. Dep               à pekerjaan
Hipotesis penelitian : Ada hubungan pendidikan dengan pekerjaan
  1. Field
a. Indep à didik
b. Dep               à kerja
3.  Karakteristik
a. didik            = K
b kerja            = K
4.   K à Kà uji beda proporsi
Uji yang dipakai adalah uji beda proporsi (chi square)


5. Tidak ada numerik
      6. H0 pengujian : tidak ada hubungan antara pendidikan dan pekerjaan ibu
p=0,000 bandingkan dengan alfa
p<α à p < 0,05 à ada hubungan antara pendidikan responden dengan pekerjaan responden
2.      HUBUNGAN ANTARA UMUR DENGAN KADAR HB
  1. Variabel
a. Indep à umur ibu
b. Dep               àkadar hb
Hipotesis penelitian : Ada hubungan antara umur dengan kadar Hb
  1. Field
a. Indep à umur
b. Dep               à hb
3.  Karakteristik
a. umur            = N
b kadar hb       = N
4.   N à Nà korelasi
Uji yang dipakai adalah uji korelasi
5.      Tidak ada kategorik
6. H0 pengujian : tidak ada hubungan antara umur dengan kadar hb
p=0,143 bandingkan dengan alfa
p>α à p > 0,05 à H0 diterima è tidak ada hubungan antara umur dengan kadar Hb
3.      HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN KONTRASEPSI YANG DIPILIH DALAM BER-KB
1.      Variabel
a. Indep à tingkat pendidikan
b. Dep               à metode kontasepsi yang dipilih
Hipotesis penelitian : Ada hubungan tingkat pendidikan dengan metode kontrasepsi yang dipilih

  1. Field
a. Indep à didik2
b. Dep               à mket
3.  Karakteristik
a. didik2          = K
b mket                         = K
4.   K à Kà uji beda proporsi
Uji yang dipakai adalah uji beda proporsi (chi square)
5        Tidak ada numerik
6        H0 pengujian : tidak ada perbedaan proporsi responden yang anemia antara yang pernah atau tidak mendapat tablet Fe     
p=0,000 bandingkan dengan alfa
p<α à p < 0,05 à ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan metode kontrasepsi yang dipilih
4        HUBUNGAN ANTARA PERNAH  ATAU TIDAK DAPAT TABLET FE DENGAN KADAR HB IBU HAMIL 
1.      Variabel
a. Indep à pernah atau tidak dapat tablet fe
b. Dep               à kadar Hb
Hipotesis penelitian : Ada hubungan pernah atau tidak dapat tablet Fe denagn kadar ibu hamil
2.      Field
a. Indep à Tfe
b. Dep               à Hb
3.  Karakteristik
a. Tfe   = K
b. Hb   = N
4.   K à Kà uji T independent
Uji yang dipakai adalah uji T independent
5        Uji Normality
Skeweness: - 0, 218 (normal)
Q-Q plot          : data berdistribusi normal
6.      H0 pengujian : tidak ada hubungan antara pernah atau tidak pernah mendapat tablet Fe dengan kadar Hb ibu hamil
p= 0,006 bandingkan dengan alfa
p<α à p < 0,05 à ada hubungan antara pernah atau tidak pernah pemberian tablet Fe dengan kadar Hb ibu hamil

5.      HUBUNGAN ANTARA TEKANAN DARAH (SISTOLIK/DISTOLIK) DENGAN GOLONGAN DARAH
1.      Variabel
·         Independen : Tekanan Darah Sistolik
·         Dependen : Golongan Darah
2. field
·         Independen :hpsis
·         Dependen : darah
3. Karakteristik Field (K/N)
·         hpdias : K
·         darah : K
4. Tentukan analisis sementara : Uji Chi-square
5. tidak terdapat variabel numerik
6. Rumuskan hipotesis pengujian pada CI 95% , uji, baca hasil, dan interpretasikan hasil (Ho Pengujian) :
·         Ho : Tidak ada hubungan antara tekanan darah sistolik dengan golongan darah
6.      Bahas Hasil :
·         P = 0,000 è P < α
·         Ho = Ditolakè Ada hubungan antara  tekanan darah sistolik dengan golongan darah

B. Diastolik
1. Identifikasi variabel dalam tujuan penelitian
·         Independen : Tekanan Darah Diastolik
·         Dependen : Golongan Darah
2. Identifikasi field dalam database
·         Independen : hpdias
·         Dependen : darah
3. Tentukan karakteristik field (K/N)
·         hpdias : K
·         darah1 : K
4. Tentukan analisis sementara : Uji chi-square
5. tidak terdapat variabel numerik
6. Rumuskan hipotesis pengujian pada CI 95% , uji, baca hasil, dan interpretasikan hasil (Ho Pengujian) :
·         Ho : Tidak ada hubungan  antara  tekanan darah diastolik dengan golongan darah
7.      Bahas Hasil :
·         P = 0,000 P < α
·         Ho = Ditolak è ada hubungan tekanan darah diastolik dengan golongan darah.

 untuk lebih lanjutnya silahkan klik disini... :)